BERORIENTASI
PADA TINDAKAN
Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan
Dosen Pengampu
Drs. H. Taufik, MS, MM

KELOMPOK IV
KELAS IV C
NAMA KELOMPOK
:
- LELY FATMAWATI 201311129
- FAJRIN HUSNUL KHOTIMAH 201311130
- USWATUN KHASANAH 201311132
- MELLY LAELA PUSPITA 201311137
- NOVA KHOIRUN NISAK 201311138

ELITA NURANI 201311139
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
2015
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Menurut covey, manusia yang efektif adalah manusia
yang dilandasi oleh sikap-sikap adil (fairness), mengedepankan persamaan
(equity), memiliki integrity,
jujur(honesty), martabat dan keseimbangan, mau melayani, sabar, tekun,
peduli, keteguhan hati, dan senantiasa berfikir positif. Nilai-nilai seperti
diatas sangat penting karena akan membuat seseorang lebih percaya diri lebih
ringan dalam bertindak. Seseorang yang tidak memiliki integritas, kurang
adil,dan tidak jujur cenderung akan tidak stabil emosinya dan hidupnya tidak
damai. Seseorang bisa memiliki usaha tetapi sulit menjadi besar. Selain
itu,covey juga mengemukakan bahwa karakter seseorang itu dibentuk oleh
kebiasaan. Oleh karena itu, kebiasaan yang harus dikembangkan oleh seorang
wirausaha adalah kebiasaan yang bersifat produktif. Berorientasi pada tindakan berarti berpikir
cepat dan bertindak terhadap suatu keadaan untuk menghasilkan solusi
permasalahan yang baik dan efektif. Sikap ini terkadang dikaitkan dengan
seberapa seseorang responsif terhadap keadaan, seberapa cepat untuk mengambil
tindakan sebagai solusi terhadap masalah yang ada, dan seberapa jauh komitmen
orang tersebut atas perkataannya.
Karakter seseorang yang
berorientasi pada tindakan adalah memiliki pemikiran yang lebih berorientasi pada
tindakan (action) daripada sekadar bermimpi, berkata-kata, berpikir, atau
berwacana. Seorang pribadi selalu menghadapi risiko, ketidakpastian, dan
keterbatasan dalam setiap masalah yang dihadapi. Apabila seorang pribadi hanya
berkata-kata dan tidak bertindak, segala kesempatan yang ada akan berubah
menjadi kerugian semata. Selain itu, seorang pribadi juga harus memiliki
orientasi PDCA (Plan, Do, Check, and Action). Hal ini berarti, tidak hanya sekedar merencanakan
berbagai strategi dan taktik, tetapi juga melaksanakannya. Seseorang yang
berorientasi pada tindakan adalah orang yang memiliki tingkat
efektivitas yang tinggi. Strategi
yang berorientasi pada tindakan adalah strategi yang kaya akan inovasi dan
dilandasi oleh suatu pemikiran atau mindset.
1.2
Rumusan
Masalah
1. Apakah
yang dimaksud karakter beriorentasi pada tindakan?
2. Ada
berapa nilai yang membuat orang percaya diri terhadap tindakannya?
3. Apa
yang dimaksud manusia efektif ?
BAB 11 PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Karakter beriorentasi pada tindakan
Karakter seorang pribadi yang
berorientasi pada tindakan adalah memiliki pemikiran yang lebih berorientasi
pada tindakan (action) daripada sekadar bermimpi, berkata-kata, berpikir-pikir,
atau berwacana. Seorang pribadi selalu menghadapi risiko, ketidakpastian, dan
keterbatasan dalam setiap masalah yang dihadapi. Apabila seorang pribadi hanya
berkata-kata dan tidak bertindak, segala kesempatan yang ada akan berubah
menjadi kerugian semata.
2.2 Beberapa karakter yang beriorentasi pada tindakan
A. Pikirannya
lebih berorientasi pada tindakan (action) atau berani bertindak daripada
sekedar bermimpi, berkata-kata,
berpikir pikir atau berwacana.
B. berpikir
dengan cepat dan bertidak terhadap suatu keadaan untuk menghasilkan solusi
permasalahan yang baik dan efektif. Karakter ini terkadang dikaitkan dengan
seberapa seseorang responsif terhadap keadaan, seberapa cepat untuk mengambil
tindakan sebagai solusi terhadap masalah yang ada, dan seberapa jauh komitmen
orang tersebut atas perkataannya.
2.3 Sikap dan Tindakan bagi Pribadi yang
Berorientasi pada Tindakan
Berorientasi
pada tindakan adalah melakukan suatu tindakan yang dilandasi dengan akal
pikiran yang sehat berdasarkan pada keadaan yang sedang terjadi saat ini. Dalam
melakukan tindakan ini, dibutuhkan keberanian dari diri orang itu sendiri dan
tindakan yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuannya. Tujuan disini adalah
untuk mendapatkan reaksi dari orang yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan dari
tindakan tersebut diperlukan beberapa kebiasaan yang harus dilakukan yaitu :
A.
Proaktif
Seseorang
yang efektif mengambil inisiatif untuk bertindak, bukan menunggu atau
berwacana. Seseorang yang efektif adalah orang yang proaktif. Bertindak
proaktif merupakan pengambilan tindakan sebelum sebuah kejadian yang tidak
dikehendaki muncul. Dengan kata lain, orang-orang proaktif selalu
mengantisipasi hal-hal yang akan terjadi dan cepat mengambil tindakan sebelum
kejadian.
B.
Bermula dari Ujung Pemikiran (Goal
Oriented)
Orang yang
berorientasi pada tindakan tidak hanya mengejar pencapaian tujuan, akan tetapi
juga berburu tujuan yang benar. Agar tujuan tercapai dengan baik maka perlu
menyusun rencana tujuan yang jelas dan tepat. Kesulitan manusia menafsirkan
dunia ini tidak lepas dari fitrah kita yang memiliki pancaindra yang terbatas.
Memiliki kesempurnaan pancaindra saja belum cukup untuk menangkap realita
kehidupan dan menjadi wirausaha yang tangguh dan mampu berorientasi pada
tindakan (action oriented). Apalagi bila anda memiliki salah satu indra yang kurang
yang satu indra yang kurang sempurna. Itu saja sudah membedakan orang yang satu
dengan yang lainnya.
C.
Mendahulukan Hal yang Utama
Intinya
adalah seseorang harus fokus pada hal-hal yang urgent (mendesak) dengan membuat
prioritas, dan menyadari bahwa tidak semua hal dikategorikan prioritas. Hal
yang paling penting atau membutuhkan perhatian besar harus diutamakan.
D.
Berpikir dan bertindak win/win
Bisnis atau
berwirausaha pada dasarnya adalah upaya untuk memenangkan kehidupan dalam
kehidupan sehari-hari, anda akan berhadapan dengan persaingan dan anda
memerlukan kerja sama dari para pendukung anda .siapakah mereka ?
Mereka
adalah keluarga anda, karyawan, manajer, investor, bank, konsiltan, para
pemasok dan penyalur produk-roduk/jasa-jasa anda, para pembeli franchise anda,
dan tentu saja konsumen, nasabah, klien, atau pelanggan-pelanggan anda.
Terdapat
beberapa alternative solusi dalam berhubungan dengan rekan rekan bisnis itu,
yaitu win win, win-lose, lose-win dan lose lose solution.
Manusia
efektif akan selalu bersikap win win. Mereka berusaha agar semua pihak mencapai
kondisi akhirnya yang baik.
E.
Cari tahu dulu untuk memahami, baru
Dipahami
Agar dapat
mengembangkan hubungan yang win win seseorang harus dapat mengetahui apa yang
di inginkan oleh pihak lain (rekan usaha) dan apa makna “menang” bagi mereka.
Dalam Hal ini, kita harus dapat memahami apa yang menjadi kebutuhan dan
keinginan orang lain sebelum menguarakan tujuan pribadi kita.
F.
Sinergi
Dalam
berwirausaha, seseorang harus mencari sinergi, yaitu suatu total yang lebih
besar dari penjumlahan elemen-elemen tunggalnya. Misalnya, ada 2 pihak A dan B,
dan masing-masing bekerja sendiri-sendiri, masing-masing hanya akan
menghasilkan 5 buah, dan kalau dijumlahkan A+B=10. Dengan sinergi antara A dan
B maka 5+5=10, inilah yang disebut sinergi.
G.
Menajamkan ketahanan, fleksibilitas,
dan kekuatan
Kebiasaan
ini berkaitan dengan upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk melatih
ketahanan, fleksibilitas, dan kekuatannya. Upaya yang dapat dilakukan adalah
memberi makanan pada jiwa melalui kegiatan-kegiatan spiritual, hidup yang
seimbang, melakukan meditasi atau bisa juga dengan membaca buku-buku self hep
yang membangkitkan semangat dengan kata-kata yang memotivasi.
H.
Menemukan keunikan pribadi dan
membantu orang lain menemukannya
Menemukan
keunikan berarti mengenal potensi yang dimiliki, yang tersebar pada empat
elemen utama, yaitu pikiran (mind), tubuh, hati, dan jiwa. Jika pikiran terus
dikembangkan dan visi yang hebat dapat dirumuskan, maka hal tersebut dapat
memampukan seseorang untuk mengembangkan potensi terbesar seseorang, lembaga,
atau perusahaan. Hal ini berlaku juga dalam kaitannya membantu orang lain
menemukan keunikan pribadinya.
STUDI
KASUS
Kisah Sukses
Adam Khoo, Si Bodoh Yang Menjadi Milyarder
Cerita tentang
orang Singapura yang bernama Adam Khoo. Pada umur 26 tahun dia
mempunyai empat bisnis yang beromzet US$ 20juta. Ketika umur 12 tahun Adam
dicap sebagai orang yang malas, bodoh, agak terbelakang dan tidak ada harapan. Ketika
masuk SD, dia benci membaca; maunya hanya main game computer dan nonton TV.
Karena tidak belajar, banyak nilai F yang membuat dia semakin benci kepada
gurunya; benci belajar, bahkan juga benci terhadap sekolah.
Saat duduk di
kelas 3 dia dikeluarkan dari sekolah, dan pindah ke sekolah yang lain. Ketika
mau masuk SMP, dia ditolak 6 sekolah, dan akhirnya masuk sekolah yang terjelek.
Di sekolah yang begitu banyak orang bodohnya dan tidak diterima di sekolah yang
baik itu, Adam Khoo termasuk yang paling bodoh. Di antara 160
murid seangkatan, Adam Khoo menduduki peringkat 10 terbawah.
Orangtuanya
panik dan mengirim dia ke banyak les, tapi hal itu tidak menolong sama sekali.
Di sebuah sekolah dengan nilai 0-100, rata-rata nilainya adalah 40. Bahkan guru
matematikanya pernah mengundang ibunya dan bertanya, “Kenapa di SMP kelas 1, Adam
Khoo tidak bisa mengerjakan soal kelas 4 SD?”
Pada umur 13
tahun, Adam Khoo dikirim ke Super-Teen Program yang diajari
oleh Ernest Wong, yang menggunakan teknologi Accelerated Learning, Neuro
Linguistic Programming (NLP) dan Whole Brain Learning. Sejak saat itu keyakinan
Adam Khoo berubah. Ia yakin bahwa dia bisa. Ditunjukkan oleh
Ernest Wong bahwa semua orang bisa menjadi genius dan menjadi pemimpin walaupun
awalnya bodoh sekalipun. Dikatakan oleh Ernest Wong , “Satu-satunya hal yang
bisa menghalangi kita adalah keyakinan yang salah serta sikap yang negative.”
Kata-kata ini mempengaruhi Adam Khoo. Dia akhirnya memiliki
keyakinan bahwa kalau ada orang yang bisa mendapatkan nilai A, dia juga bisa.
Selama ini Adam Khoo bodoh, karena dia masih muda, naïf, dan
menerima sepenuh hati kata-kata orang lain yang negative.
Untuk pertama
kalinya dalam hidupnya Adam Khoo berani menentukan target-nya,
yaitu mendapatkan nilai A semua. Dia menentukan goal jangka pendeknya, yaitu
masuk Vitoria Junior College (SMA terbaik di Singapura), tujuan jangka
panjangnya masuk National University of Singapore dan menjadi murid terbaik
disana.
Ketika kembali
ke sekolah, Adam Khoo langsung take action dengan menempel
kata-kata motivasional yang dia gambar sendiri dan belajar menggunakan cara
belajar yang benar (yang selama ini tidak diajarkan di sekolah manapun),
menggunakan teknik membaca cepat, cara mencatat menggunakan kedua belah otak,
dan menggunakan teknik super memori, dan ketika Adam Khoo
ditanyai oleh gurunya, dia bisa menjawab dengan tepat.
Ketika
teman-teman dan gurunya bertanya apa yang akan dia raih, dijawab oleh Adam
Khoo bahwa dia akan menjadi ranking No.1 di sekolahnya, masuk Victoria
Junior College dan National University of Singapore. Semua orang
menertawakannya, karena tidak pernah terjadi dalam sejarah bahwa lulusan SMP
tersebut masuk Victoria Junior College dan National University of Singapore.
Bukannya jadi loyo karena di tertawakan, Adam Khoo malah
semakin tertantang untuk semakin bekerja dengan cerdas dan keras untuk mencapai
impian dan mengubah sejarah.
Dalam waktu 3
bulan rata-rata nilainya naik menjadi 70. Dalam satu tahun, dari ranking
terbawah dia menduduki ranking 18. dan ketika lulus SMP, dia menduduki ranking
1 dengan Nilai Ebtanas Murni A semua untuk 6 mata pelajaran yang diuji. Dia
kemudian diterima di Victoria Junior College dan mendapatkan nilai A bulat
untuk tiga mata pelajaran favoritnya. Akhirnya dia diterima di National University
of Singapore (NUS) dan karena di universitas itu dia setiap tahun menjadi
juara, akhirnya Adam Khoo dimasukkan ke NUS Talent Development
Program. Program ini diberikan khusus kepada TOP 10 mahasiswa yang dianggap
jenius.
Bagaimana
seorang yang tadinya dianggap bodoh, agak tebelakang, dan tidak punya harapan,
serta menduduki ranking terendah di kelasnya bisa berubah, menjadi juara kelas
dan dianggap genius? Nah, Anda sudah tahu apa yang dikatakan oleh Ernest Wong,
“Yang menghambat kita adalah keyakinan yang salah dan sikap yang negative”.
Kesuksesan
Adam Khoo pertama datang dari perubahan
keyakinan yang salah menjadi keyakinan yang tepat (dari keyakinannya “Saya
bodoh, lulus saja susah” menjadi “Kalau orang lain bisa mendapatkan A, saya
juga bisa!”)
Kunci
suksesnya yang kedua adakah bahwa dia
mempunyai tujuan yang mantap (“Nilai saya harus A semua, juara 1, masuk
Victoria Junior College, masuk NUS dan menjadi terbaik disana”)
Kunci
suksesnya yang ketiga ialah bahwa dia
mempunyai alasan yang sangat kuat. Dia bahkan mengucapkan public commitment di
depan taman-teman, bicara di depan kelas dan ditertawakan. Akibatnya, kalau
tidak dapat nilai A, dia akan malu luar biasa; sedangkan bila mendapat nilai A,
dia akan bangga luar biasa.
Kunci
suksenya yang keempat adalah bahwa dia
mempunyai starategi yang tepat untuk belajar. Dia menggunaka teknik membaca
cepat, cara mencatat menggunakan kedua belah otak, dan menggunakan kedua belah
otak, dan menggunakan teknik super memori.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Pengertian Berorientasi pada tindakan berarti berpikir
cepat dan bertidak terhadap suatu keadaan untuk menghasilkan solusi
permasalahan yang baik dan efektif. Sikap ini terkadang dikaitkan dengan
seberapa seseorang responsif terhadap keadaan, seberapa cepat untuk mengambil
tindakan sebagai solusi terhadap masalah yang ada, dan seberapa jauh komitmen
orang tersebut atas perkataannya. Perencanaan dan Tindakan Setiap orang
memiliki perencanaan dalam hidupnya khususnya dalam berusaha. Rencana akan
menjadi mimpi yang tidak akan terwujud tanpa ada tindakan. Keberanian mengambil
tindakan ada pada seseorang yang mantap dalam menentukan nilai hidupnya. Dalam
menentukan perencanaan terhadap tindakan yang diambil berarti memerlukan cara
pengambilan keputusan yang baik dan cepat. Hal ini tentunya akan mempengaruhi
hasil akhir dari keputusan dan tindakan yang kita ambil. Membuat keputusan
(decion making) adalah suatu proses memilih alternatif tertentu dari beberapa
alternatif yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (n.d.). Landasan Teori dan Kerangka Pemikiran.
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab2/2011-1-00507-mn%202.pdf. Diakses
tanggal 10 Februari 2013
Anonim. (n.d.). Proses Manajemen Resiko.
http://s2informatics.files.wordpress.com/2007/11/proses_manajemen_risiko.pdf.
Diakses tanggal 10 Februari 2013.
Team Dosen Kewirausahaan. 2010. “Modul Kewirausahaan”, Yayasan Rumah
Perubahan, Indonesia.
Anonim. (n.d). Berorientasi pada tindakan.
http://ilerning.com/index.php?option=com_content&view=article&id=365:berorientasi-pada-tindakan-&catid=44:dasar-dasar-kewirausahaan&Itemid=69.
Diakses pada tanggal 9 Februari 2013.
Lina S, Santi., 2011. Pengertian Resiko.
http://ilerning.com/index.php?option=com_content&view=article&id=321:pengertian-resiko&catid=62:manajemen-risiko&Itemid=85.
Diakses pada tanggal 9 Februari 2013.
http://kisahsukses.info/kisah-sukses-adam-khoo-si-bodoh-yang-menjadi-milyarder.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar